Setelah beberapa tahun yang lalu dunia bisnis dibuat gempar dengan munculnya beberapa orang kaya yang sukses merintis bisnis melalui perusahaan teknologi yang berhasil IPO dan beberapa diantaranya menjadi perusahaan unicorn, bahkan nilai perusahaan mereka sudah melebihi nilai perusahaan-perusahaan yang lama bertarung di dunia industri, seakan membuka sebuah paradigma baru tentang bisnis digital.
Para founder perusahaan digital yang sukses di usia muda ini menjadi motivasi dan trend baru bagi anak muda diseluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia, sudah banyak yang mencoba peruntungan dalam industri aplikasi, teknologi dan internet di tanah air, brand yang sudah tidak asing di Indonesia seperti Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, Kaskus, Picmix, Go-jek dan banyak lagi kalau disebutkan satu persatu seolah menjadi angin segar bangkitnya semangat generasi muda untuk merintis perusahaan mereka sendiri.
Walaupun saat ini, ekosistem startup di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara tetangga Singapura, yang berada di peringkat 10 untuk negara dengan ekosistem startup terbesar di dunia, namun bukan berarti kesempatan untuk mengejar ketertinggalan sudah tidak ada lagi, berbagai macam upaya telah diusahakan oleh pemerintah, swasta, akademisi dan komunitas dalam memacu dan memfasilitasi semangat masyarakat untuk melahirkan perusahaan baru, salah satunya meluncurkan program-program inkubasi startup.
Mengapa program inkubasi sangat penting bagi perkembangan startup ditanah air? Melihat fakta sejarah bahwa sistem inkubator bisnis sudah ada sejak tahun 1984 di beberapa negara Amerika, kemudian menyebar luas ke berbagai belahan dunia dan pada tahun 2014 yang lalu sudah tercatat sekitar 3.000 inkubator bisnis diseluruh dunia yang berhasil melahirkan 19.000 perusahaan, contoh lainnya lagi seperti di Uni Eropa, menurut sebuah laporan dari Bank Indonesia pada tahun 2006 menyebutkan bahwa di Uni Eropa ada 900 inkubator bisnis dan menyerap tenaga kerja sebanyak 40.000 orang setiap tahun.
Di Indonesia program inkubator bisnis startup seperti Bandung Digital Valley atau Jogja Digital Valley, Startup Surabaya, Subali (startup Bali) , Jakarta Founder Institute, Indosat ideabox, Telkom DDB Accelerator/Indigo Creative Nation, KLNplay Kapalagi.com, GEPI Ciputra , Inkubator Bisnis Primakara juga telah terbukti melahirkan melahirkan nama-nama baru di belantika bisnis tanah air.
Melihat pentingnya peran program inkubasi, maka tidak ada salahnya kalau sedikit menilik apa saja yang bisa kita temukan di dalamnya dan menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua untuk bersama-sama mendukung terwujudnya program inkubasi startup di Kalimantan Selatan.
1. Manajemen
Untuk menjalankan sebuah bisnis diperlukan banyak bidang keilmuan, kesuksesan startup tidak bergantung kepada ide jenius dan keberuntungan semata, tapi banyak melibatkan banyak disiplin ilmu, terutama ilmu manajemen. Ini tentang bagaimana sebuah perusahaan mengelola berbagai macam sumber daya.
Melihat banyaknya contoh perusahaan startup yang gagal, salah satunya karena lemah dalam kemampuan manajerial, banyak pengusaha baru yang belum memahami sepenuhnya bagaimana mengatur keuangan, mengatur produksi, mengelola karyawan dan strategi pemasaran, atas dasar itu maka dalam proses inkubasi para founder startup akan diajarkan 9 dasar penting manajemen, yaitu :
1. Perencanaan Bisnis (Business Planning)
2. Perencanaan Pasar (Marketing Plan)
3. Riset Pemasaran (Marketing Research)
4. Pengembangan Strategi Bisnis
5. Pengembangan Produk Baru
6. Strategi Pembiayaan (Financing Strategy)
7. Pengembangan website dan optimasinya
8. Pengembangan Sumber Daya Manusia
9. Pembukuan
2. Mentoring
Pengalaman adalah guru yang berharga, namun untuk mendapatkan pengalaman, seorang founder startup harus mengalami kegagalan, pernah salah mengambil keputusan atau terlibat masalah, untuk meminimalisir kegagalan dan masalah diperlukan pengalaman dalam menjalankan bisnis, terlalu mahal biayanya kalau sampai belajar dari kesalahan sendiri, karena itu diperlukan seorang mentor yang memang expert di bidang startup untuk memperkecil segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Salah satu tujuan penting program inkubasi adalah mentoring dan pendampingan, diharapkan dengan adanya mentor membuat startup bisa berkembang dengan cepat dan mengurangi risiko gagal.
3. Fasilitas
Infrastruktur dan fasilitas yang memadai sangat berpengaruh terhadap kesuksesan bisnis, beberapa perusahaan memilih pindah lokasi dan memusatkan kegiatan bisnisnya ke kota-kota yang memiliki fasilitas yang mendukung dalam operasionalnya, dan ada beberapa perusahaan yang rela membayar lebih mahal untuk mendapatkan lokasi yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya.
Salah satu permasalahan ini dijawab dengan adanya program inkubator startup yang menyediakan co-working space, ruang meeting, jaringan internet yang stabil sampai keamanan tempat kerja.
4. Pendanaan
Modal merupakan instrument penting yang akan menjadi darah daging sebuah bisnis, susahnya mencari investor merupakan masalah tersendiri bagi startup, keperluan modal operasional yang besar membuat startup harus berjuang keras menghidupi diri sendiri dan banyak yang harus terhenti di tengah jalan, dan investor pun tidak akan berani mengambil risiko menanamkan modal kepada perusahaan yang terbilang sangat rapuh dalam sistem dan manajemennya.
Dengan terjawabnya 3 permasalahan di atas, maka dalam program inkubasi pun para investor dan venture capital juga ambil bagian untuk berpartisipasi mencari bibit perusahaan unggul, sehingga program inkubator sebenarnya adalah jembatan antara startup dan investor.
Setidaknya 4 hal ini menjadi pertimbangan kita bersama memberikan dukungan agar Kalimantan Selatan juga memiliki program inkubasi startup sendiri, agar masayarakat dan generasi muda banua punya lebih banyak pilihan untuk turut serta memajukan perekonomian daerah, meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan lapangan pekerjaan.
0 Response to "Inkubator Startup Di Kalimantan Selatan?"
Post a Comment