Membangun bisnis startup dengan modal sendiri memiliki beberapa keuntungan tapi di sisi lain juga memiliki beberapa kelemahan, akan tetapi tidak semua startup harus mendapatkan modal dari investor terlebih dahulu, beberapa startup memilih untuk mandiri untuk memulainya, salah satunya adalah Kulir.
Kulir adalah salah satu perusahaan Startup di bidang layanan jasa berbasis aplikasi di Kalimantan Selatan. Hadirnya Kulir diharapkan bisa memberikan layanan jasa kurir untuk masyarakat yang ada di Kalsel dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan adanya Kulir semua kalangan masyarakat yang tidak memiliki waktu karena kesibukan beraktivitas ataupun adanya penyakit kulir (malas dalam bahasa Banjar) tidak perlu repot lagi untuk membeli makanan, mengantar barang atau mencari alternatif transportasi.
Saat ini Kulir melayani wilayah Kota Banjarmasin, Banjarbaru & Barabai, rencana kedepan Kulir akan berekspansi ke kota Martapura dan kota lainya. Untuk Kota Banjamasin, saat ini Kulir melayani sampai Kota Banjarbaru, dan untuk Kota Barabai melayani daerah Pantai Hambawang, Birayang, Pagat dan Pandawan.
Sebagai startup yang memilih untuk memulai bisnis dengan modal sendiri (bootstrapping), Ramdi, founder Kulir mengakui kalau saat ini usahanya masih memerlukan dana untuk membesarkan bisnisnya dan menjangkau beberapa daerah lainnya di Kalsel, selain dana persaingan dengan jasa kurir serupa pun menuntutnya untuk bekerja lebih keras dalam membangun kepercayaan dan menarik hati para pelanggan. Di samping itu, Ramdi juga mengakui kalau saat ini mereka membutuhkan lebih banyak personel kurir untuk membantu bisnisnya berkembang dengan baik.
Sulitnya mendapatkan permodalan untuk startup di Kalsel bukan hanya dialami oleh Kulir saja, beberapa startup lain di Kalsel juga mengalami hal serupa, kondisi ini berbeda jauh dari startup yang ada di pulau jawa, karena selain adanya program inkubator dan akselerator, para investor di beberapa kota di pulau jawa sudah mengerti dan faham tentang risiko dan keuntungan memberikan modal kepada perusahaan startup, dan venture capital yang ada disana sepertinya belum melilik Kalsel sebagai tujuan investasi mereka.
Meskipun sebagai startup bootstrapping, Kulir yakin bisa menjalankan bisnisnya dengan revenue yang mereka dapat, dan sedikit demi sedikit menambah pelanggan dan melebarkan sayap wilayah kerja mereka. Contoh startup seperti ini bisa memberikan ide dan motivasi kepada kita untuk memulai startup tanpa harus menunggu program inkubator atau investor dan venture capital.
Karena dengan bootstrapping, sebenarnya startup mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan startup yang menunggu suntikan modal dari pihak ketiga, contohnya :
Sebagai startup yang memilih untuk memulai bisnis dengan modal sendiri (bootstrapping), Ramdi, founder Kulir mengakui kalau saat ini usahanya masih memerlukan dana untuk membesarkan bisnisnya dan menjangkau beberapa daerah lainnya di Kalsel, selain dana persaingan dengan jasa kurir serupa pun menuntutnya untuk bekerja lebih keras dalam membangun kepercayaan dan menarik hati para pelanggan. Di samping itu, Ramdi juga mengakui kalau saat ini mereka membutuhkan lebih banyak personel kurir untuk membantu bisnisnya berkembang dengan baik.
Sulitnya mendapatkan permodalan untuk startup di Kalsel bukan hanya dialami oleh Kulir saja, beberapa startup lain di Kalsel juga mengalami hal serupa, kondisi ini berbeda jauh dari startup yang ada di pulau jawa, karena selain adanya program inkubator dan akselerator, para investor di beberapa kota di pulau jawa sudah mengerti dan faham tentang risiko dan keuntungan memberikan modal kepada perusahaan startup, dan venture capital yang ada disana sepertinya belum melilik Kalsel sebagai tujuan investasi mereka.
(Baca : 6 Cara Startup Menghasilkan Uang)
Karena dengan bootstrapping, sebenarnya startup mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan startup yang menunggu suntikan modal dari pihak ketiga, contohnya :
- Startup akan lebih fokus untuk mendapatkan penghasilan secepat mungkin.
- Lebih fokus kepada perbaikan produk/layanan daripada mencari modal.
- Tidak menunggu modal dari investor terlebih dahulu untuk segera launching produk atau layanan mereka.
- Soal pengeluaran atau budget operasional, startup bootstrapping lebih teliti dan hati-hati.
- Tidak sembarangan memilih orang untuk bekerjasama dalam tim, karena nantinya harus bekerja ekstra dan multitasking.
- Jika nanti menemukan calon investor, mereka (investor) sudah bisa membaca model bisnisnya dan lebih mudah untuk memutuskan memberi permodalan.
- Secara sistem dan mental, starup bootstrapping sudah teruji kemandirian dan kematangannya untuk menjalankan bisnis.
- Memiliki kontrol secara penuh terhadap perusahaannya sendiri, tanpa ada tekanan atau campur tangan dari pihak lain.
0 Response to "Startup KULIR Memilih Bootstrap Untuk Membangun Bisnis"
Post a Comment