Untuk membuat
proposal yang menarik bagi investor bukan lah hal yang sulit. Ya, jika anda
sudah terbiasa dengan mencari modal usaha menggunakan proposal, apalagi jika
modal yang anda butuhkan untuk mengembangkan usaha yang sudah berjalan, punya
rekam jejak penjualan, punya catatan keuangan, dan neraca keuntungan yang baik.
Untuk bisnis
konvensional sangat banyak artikel yang membahas dan memberikan contoh
bagaimana cara membuat proposal pendanaan kepada investor, namun untuk startup belum
banyak artikel yang membahas tentang
bagaimana membuat proposal pendanaan dan contohnya, apalagi penyusunan proposal
untuk seed funding yang biasa dikatakan orang “menjual ide”, karena belum ada
produknya, belum teruji model bisnisnya, belum terbaca arah pasar dan
perkembangannya.
11 Point Penting Dalam Membuat Proposal Investasi Startup
Pada tulisan
kali ini, kita akan sama-sama menggali tentang 11 point penting yang harus ada dalam
proposal pendanaan untuk startup.
1. Masalah yang ingin dipecahkan
Point pertama,
yang harus kita sampaikan adalah “permasalahan”, sebesar apa masalahnya,
seberapa banyak orang yang mengalami masalah tersebut, dan jika memungkinkan
disertakan dengan data yang bisa di dapat melalui riset atau survey langsung
atau melalui internet.
2. Ukuran pasar, peluang dan potensi pertumbuhan
Point kedua, tentang seberapa besar ukuran atau jangkauan
produk/layanan kita, dalam skala kabupaten/kota, provinsi atau bisa lintas
negara, tidak terbatas umur, usia, jenis kelamin atau untuk pasar yang khusus,
dan kita juga harus menjelaskan bagaimana peluangnya saat ini dan di masa yang
akan datang, serta seperti apa potensi pertumbuhan perusahaan dalam jangka
waktu 1 tahun, 2 tahun hingga 5 tahun kedepan.
3. USP (Unique Selling Point)
Point ketiga,
kita bisa memberikan gambaran yang jelas tentang keunikan ide yang kita miliki,
kita harus menjelaskan apa yang membuat produk kita berbeda dengan kompetitor
atau produk yang sudah banyak digunakan oleh orang lain, apakah bisa lebih
hemat biaya, lebih hemat waktu, desainnya lebih indah, lebih mudah, lebih aman
atau kombinasi dari beberapa hal tadi yang memang tidak dimiliki oleh
kompetitor, bahkan mungkin kita tidak memiliki kompetitor untuk produk yang
ditawarkan.
4. Model Bisnis
Point keempat,
selanjutnya yang ingin diketahui oleh investor adalah bagaimana caranya produk
kita bisa menghasilkan uang, seberapa banyak uang yang bisa kita dapatkan, seberapa layak jumlah
modal yang mereka keluarkan untuk mendapatkan hasil yang kita tawarkan,
investor tentu saja tidak ingin mengambil risiko yang besar untuk Model Bisnis
yang belum teruji dan terbukti bisa menghasilkan uang, model bisnis yang biasa
digunakan seperti paket premium, fee per transaksi, iklan, dana beberapa
lainnya.
5. Barrier To Entry
Point kelima,
hal yang juga sangat penting diketahui oleh owner maupun investor yaitu, apakah
produk kita sudah memiliki perisai pelindung untuk serangan kompetitor saat ini
dan nanti? Jangan sampai produk yang kita buat dapat dengan mudah ditiru
dan di duplikasi orang lain dengan
sangat mudahnya. Selain unik, produk anda juga harus punya Barrier to entry,
beberapa contohnya seperti kita mendaftarkan Hak Paten, atau punya pelanggan
eksklusif, atau kita memiliki suplier khusus.
6. Kancah Persaingan
Point keenam,
pada bagian ini point yang akan kita jelaskan adalah tentang bagaimana kondisi
persaingan di pasar saat ini, data-data tentang kompetitor sebaiknya kita
tampilkan di sini, seperti apa pangsa pasar mereka, layanan apa yang mereka
tawarkan, setelah itu kita juga memberikan gambaran tentang layanan apa yang
juga akan kita berikan.
7. Pencapaian saat ini
Point ketujuh,
cantumkan juga apa yang sudah kita capai, sampai sejauh mana ide yang kita
tawarkan telah diekseskusi dan dijalankan, misalkan saja jika memang sudah bisa
menghasilkan uang, berapa jumlah uang yang sudah kita dapatkan perbulan dengan
kondisi yang sekarang, berapa jumlah pengeluaran rutin untuk operasional, berapa
jumlah user/konsumer, apakah sudah memiliki hak paten, sudah sampai tahap mana
pengembangan produk, apakah belum mulai sama sekali, dalam tahap alpha, beta,
dan seterusnya.
8. Manajemen tim
Point
kedelapan, salah satu bagian penting dalam proposal adalah tentang orang-orang
yang bekerjasama dengan kita, seperti apa tim yang kita miliki, tentang profile
personil, apakah mereka orang yang biasa bergelut di bidang bisnis dan industri, berapa lama dan
pengalaman kerja apa saja yang meraka miliki. bagi investor startup startup
memiliki tim itu lebiih menarik daripada seorang single fighter, apalagi tim
yang kita miliki memiliki komposisi yang sudah ideal menurut mereka.
9. Persyaratan dan alokasi dana
Point
kesembilan, ketika investor sudah merasa tertarik dengan berbagai macam potensi
dan proyeksi keuntungan, maka pada point ke sembilan tiba lah saatnya anda
memamaparkan dengan jelas untuk apa saja dana yang akan kita terima serta syarat-syarat
apa saja yang yang anda ajukan kepada calon investor, seperti berapa share
saham yang mereka dapatkan, atau posisi struktural apa yang bisa anda berikan,
walaupun pada point ini akan ada yang namanya negosiasi sebelum mencapai
kesepakatan, ada baiknya jangan terlalu pelit atau iming-iming yang besar,
sebaiknya dalam membuat kesepakatan antara founder dan investor ada baiknya
meminta saran dari mentor atau kenalan yang punya pengalaman untuk memberi
masukkan dalam mengambil keputusan.
10. Proyeksi pendapatan, biaya dan keuntungan
Point
kesepuluh, Pada point kedua, empat dan tujuh memang sudah disinggung sedikit potensi, biaya
dan keuntungan, namun pada point kesepeluh, sebelum menjadi penutup tulisan proposal
kita, jelaskan kembali namun kali ini lebih fokus kepada proyeksi pendapatan,
biaya-biaya yang dikeluarkan dan berapa keuntungan bersihnya.
11. Exit Strategy (IPO)
Point kesebelas,
Mungkin sebagai penutup Proposal kita menjelaskan bagaimana caranya bisnis kita
melewati tahap demi tahap agar mencapai Initial Public Offering, namun
bagi startup-startup yang ada di Indonesia, memperdagangkan sham perusahaan di
pasar bursa sepertinya bukan hal yang mudah, mengingat regulasi dari pemerintah
saat ini, namun setidaknya jika kita memang memiliki niat dan tekad mengantar
startup sampai IPO, sebaiknya pertahankan saja, atau setidaknya kita sudah
merencanakan dari awal bahwa startup yang kita miliki punya potensi yang luar
biasa untuk bisa menjadi perusahaan yang besar.
Demikianlah 11
point penting dalam menyusun sebuah proposal investasi untuk startup, dan
sebagai catatan akhir tulisan ini, ada sebuah kalimat yang sangat menarik
sekali, saya pernah mendengarnya dan sangat berkesan, namun tidak tahu siapa
yang pertama kali mengucapkan dan mempopulerkannya, bunyinya seperti ini “Business
it’s About Number” jika membuat sebuah proposal, usahakan cari
sebanyak-banyaknya data dan informasi kemudian pilih yang paling valid dan
sesuai untuk referensi, cari angka-angka hasil penelitian, survey, berita,
artikel dan angka-angka lainnya tentang permasalahan, jumlah orang, jumlah
uang, jumlah keuntungan, karena semuanya terkait dengan angka, jangan pernah
berlebihan dalam berasumsi.
0 Response to "11 Point Penting Dalam Membuat Proposal Investasi Startup"
Post a Comment