Perusahan rintisan digital teknologi alias Startup di Indonesia sudah mulai tumbuh, setiap hari ada saja perusahaan baru yang muncul, banyak ide-ide segar yang mencuat ke permukaan, karena sudah bisa di bilang banyak, maka sudut pandang para founder terhadap tujuan memulainya pun berbeda-beda.
Ada yang terlebih dahulu memandang dari segi bisnis, melihat peluang yang bisa menghasilkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat, dan ada juga memandangnya dari sisi idealis, melihat sebuah kesempatan besar untuk merubah dunia menjadi lebih baik dan menjadi solusi yang bisa memecahkan persoalan orang banyak.
Sehingga dengan adanya dua sudut pandang yang berbeda melahirkan pola bisnis yang berbeda pula, yang berpendapat bahwa startup itu adalah sebuah bisnis akan lebih fokus meningkatkan reveneu untuk membiayai operasional mereka dan perlahan-lahan menyasar skala yang yang lebih besar sesuai profit yang di dapat. Dan untuk beberapa round startup seperti ini bisa survive tanpa dana dari investor.
Sedangkan startup yang dibangun berdasarkan faham idealis akan lebih fokus kepada pertumbuhan yang cepat dan scaling sebesar mungkin, mereka berpendapat untuk mendapatkan uang urisan belakangan, kalau sudah besar dapat uangnya lebih mudah, namun kendalanya adalah ketika biaya operasional yang besar dan belum bisa menghasilkan uang dalam waktu singkat membuat startup seperti sering kehabisan modal, sehingga untuk tetap bisa bertahan dari round ke round sangat tergantung kepada dana investor.
Lalu faham mana yang diminati oleh investor? Kedua-duanya !!! Ya, layaknya founder yang punya pendapat berbeda, para investor pun ternyata punya pendapat yang berbeda pula, ada yang berminat menanamkan investasi mereka pada startup yang bisa menghasilkan uang dengan cepat dan tidak terlalu peduli dengan exit atau IPO yang lebih lambat, namun ada investor lain yang tidak terlalu peduli dengan startup yang bisa menghasilkan uang dalam waktu singkat, bagi mereka yang penting bisa mengakuisisi user sebanyak-banyaknya, scaling dan tumbuh dengan cepat, hingga bisa exit atau IPO tidak memakan waktu terlalu lama.
Memang masing-masing faham punya kekurangan dan kelebihan, namun semua tergantung pilihan foundernya untuk membawa kemana arah startup mereka, yang penting adalah memperjuangkan apa yang menurut mereka benar dan sesuai dengan panggilan jiwa.
0 Response to "Startup Idealis Vs Startup Bisnis"
Post a Comment