Bisnis syariah kini tak melulu berputar seputar busana hijab dan keuangan syariah. Kini booming bisnis Islami ini juga mulai merambah dunia digital.
Di Dubai pada 25 November 2015 yang lalu. Acara bertajuk 'Global Economy Islamic Summit' tersebut merupakan forum yang dihelat untuk kali kedua dan membahas perkembangan lanskap ekonomi syariah serta implikasinya bagi 57 negara Muslim di seluruh dunia.
Berdasarkan laporan Dubai Silicon Oasis Authority (DSOA) dan Thomson Reuters, bertajuk 'Digital Islamic Economy Report 2015' menemukan setidaknya 2.000 layanan gaya hidup hidup tersedia di internet dan paltform mobile di seluruh dunia.
Dirilis saat konferensi pers di Dubai Technology Entrepreneurship Centre (DTEC), laporan tersebut menyebutkan nilai keseluruhan yang disumbangkan oleh konsumen muslim di seluruh dunia untuk ekonomi digital global pada 2014 mencapai US$ 107 miliar. Capaian tersebut setara 5,8 persen dari total ekonomi digital global.
Dari jumlah tersebut, kategori yang paling populer berasal dari 'Berita dan Wawasan' yang dimanfaatkan oleh 21 pengguna dunia digital. Diikuti penjualan ritel, dan media dan hiburan.
Lima segmen dalam Layanan Digital Konsumen Islam diperkirakan memiliki prospek menjanjikan. Layanan tersebut adalah ekonomi syariah, perdagangan sosial, perdagangan online, makanan, transportasi dan Logistik, serta produk keuangan dan investasi Islam.
Perdagangan online dalam sektor busana Muslim telah menjadi model bisnis syariah yang paling sukses. Sekarang banyak berdiri toko-toko busana Muslim online yang merambah hingga ke negara-negara non-Muslim.
Namun, temuan menunjukkan bahwa layanan media sosial yang telah disesuaikan bagi umat Islam terbukti kurang sukses sebagai model bisnis, terutama layanan jasa yang berkaitan dengan 'Berita & Wawasan', yang biasanya mengandalkan pendapatan dari iklan online.
Dalam kegiatan tersebut juga dibahas bagaimana keuangan syariah dan industri halal bisa mendorong dunia Muslim untuk memanfaatkan dan berpartisipasi dalam ekonomi global, membawa berbagai elemen di berbagai sektor industri yang mencakup wilayah geografis dan melintasi batas-batas budaya. Pada kesempatan itu pula disepakati untuk memaksimalkan peran pemerintah dan sektor swasta agar memfasilitasi pengembangan 7 sektor ekonomi syariah .
Hari ini , keuangan Islam digunakan di 60 negara dan merupakan sistem keuangan etis , stabil dan layak yang tumbuh lebih cepat dari pembiayaan konvensional . Pasar terbesar berada di Asia Tenggara dan Timur Tengah .
Makanan & minuman halal yang diproduksi dan dijual oleh negara Australia ke Amerika Serikat yang berasal dari daging dan unggas untuk makanan non - daging untuk bahan mikro untuk perasa dan pewarna . Industri berbagi banyak nilai dengan agama-agama Ibrahim lainnya dan industri makanan etis , yang menyelaraskan diri dengan ajaran Islam yang mengutuk praktek bisnis yang tidak adil dan tidak etis .
4. Perjalanan
Dalam hal pariwisata, jumlah minat dan transaksi muslim kelas menengah meningkat pesat. dan daya beli naik di negara-negara Islam . Ketika melakukan perjalanan liburan atau perjalanan bisnis , Muslim berupaya mencari sebuah pengalaman yang halal, sehat dan ramah keluarga .
End -to - end bahan halal tidak hanya untuk Makanan dan Minuman . Jika selaras sepenuhnya dengan etos Islam . industri farmasi adalah pada yang juara praktek etika , termasuk menyediakan mediciines bagi mereka yang tidak mampu mereka .
End -to - end bahan halal tidak hanya untuk Makanan dan Minuman . Jika selaras sepenuhnya dengan etos Islam . industri kosmetik adalah pada yang juara praktek etika.
7. Media dan Rekreasi
Produksi dan konsumsi media dan kegiatan rekreasi merupakan sektor yang tumbuh dengan cepat . infrastruktur komunikasi fisik berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan untuk konten sehat dan ramah keluarga.
Berdasarkan data di atas, memang potensi untuk pasar muslim dunia sangat besar, dan diharapkan pada 7 sektor tersebut bisa berkembang lebih baik lagi dari tahun ke tahun.
Tentu saja dengan dukungan dari pemerintah dan partisipasi perusahan swasta, salah satunya perusahaan startup teknologi, saat ini di Indonesia khususnya sudah banyak startup yang konsisten menyasar pasar muslim tanah air, seperti HiJup, dua saudara Hijabenka & Berrybenka untuk bidang mode atau fashion, Opepper dengan aplikasi rekomendasi tempat makan halal di bidang makanan halal, Ikhram yang menjadi satu-satunya startup travel yang memudahkan umat islam melakukan perjalanan umrah di bidang travel, dan masih ada beberapa startup lagi yang fokus menggarap 7 sektor di atas.
Dengan negara yang mayoritas penduduknya beragama islam, kehadiran startup baru yang bisa memberikan solusi segala permasalahan menyangkut aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan sosial dan budaya memang sedang dinantikan di Indonesia. Semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi untuk anda, dan kalau masih penasaran juga coba anda baca 40 Startup Muslim Paling Inovatif Di Dunia ada juga yang dari Indonesia .
(sumberdata) (sumberberita)
(sumberdata) (sumberberita)
0 Response to "Startup Untuk Pasar Muslim Punya Potensi Cerah"
Post a Comment