Pentingnya Ekosistem Startup Di Kalimantan Selatan
Akhir-akhir ini saya sedang tertarik mengamati pertumbuhan bisnis starrup di Kalimantan Selatan, berdiskusi dengan anggota komunitas Startup Banjarmasin, Kalsel Telematika dan kalangan pengusaha muda di Banua, pertanyaan pun muncul di kepala saya, "apa yang menyebabkan Startup di Kalsel tertinggal jauh dari daerah lain khususnya kota-kota di pulau jawa?".
Saya mencoba menggali berbagai macam sebab, hingga akhirnya pada satu titik saya membuat kesimpulan untuk mengejar ketertinggalan dan membuat startup di Kalsel bisa bersaing dengan daerah lain di Indonesia Kalimantan Selatan perlu sebuah komunitas, namun sebatas komunitas saja belum cukup untuk menumbuhkan startup disini, kemudian saya kembali menyimpulkan bahwa Kalsel perlu inkubator dan akses kepada para investor atau venture capital.
Sampai disini, dengan 3 komponen : komunitas, inkubator dan investor, saya fikir sudah cukup untuk membuat startup-startup yang ada di Kalsel bisa maju dan berkembang, namun lagi-lagi saya salah, setelah mengamati daerah seperti Jakarta, Bandung, Jogja dan kota-kota lainnya yang produktif menghasilkan startup baru, akhirnya saya sadar bahwa kata kuncinya adalah "Sebuah Ekosistem".
Mengapa kota-kota yang telah saya sebutkan tadi lebih dahulu maju, jawabannya adalah "ekosistem", secara global pun Indonesia juga terbilang masih tertinggal jauh dari negara Asia lainnya, apalagi dari negara-negara di Amerika dan Eropa, jawabannya juga sama, di negara yang telah banyak menghasilkan startup, bisa berkembang pesat dan sukses, kuncinya adalah 'ekosistem mereka sudah terbentuk dari sekian lama'.
Compass Startup Ecosystem Global Ranking 2015 |
Saat ini, perusahan besar seperti Apple, Google, Facebook menjadi bukti kuat bagaimana sebuah ekosistem "The Valley" tak tertandingi oleh negara manapun di dunia. Yang perlu kita garis bawahi adalah bagaimana mereka membangun ekosistem lebih dari enam puluh dekade yang lalu. disusul oleh 19 negara lainnya yang menjadi Top 20 untuk negara yang memiliki ekosistem terbaik di dunia versi Compass, dengan Singapura yang menjadi negara tetangga kita berada di urutan ke 10.
Apa itu ekosistem startup?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ekosistem adalah keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup dan komponen organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi.
Secara umum, Pengertian Ekosistem adalah proses yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dapat juga dikatakan sebagai suatu sistem di suatu daerah yang terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tak hidup) atau dengan lingkungannya. Ekosistem berasal dari kata oikos yang berarti rumah sendiri dan sistema berati terdiri atas bagian-bagian yang utuh atau saling memengaruhi.
Seperti ekosistem yang dijelaskan di atas ekosistem startup terdiri dari komunitas organisasi dukungan dan startups. Setiap komunitas akan berfungsi agak terpisah, tetapi juga terkait dengan masyarakat lainnya melalui berbagai hubungan (misalnya teman, mantan rekan, pemasok input, pembeli dari output, alumni universitas, pengumpan). Sebagai hubungan ini berkembang, ekosistem menjadi lebih dari sekedar jumlah bagian-bagiannya.
Sebuah ekosistem startup dibentuk oleh orang-orang, startup dalam berbagai tahap dan berbagai jenis organisasi di lokasi (fisik atau virtual), berinteraksi sebagai sebuah sistem untuk membuat perusahaan startup baru. Organisasi-organisasi ini dapat dibagi lagi menjadi kategori seperti perguruan tinggi, organisasi pendanaan, organisasi pendukung (seperti inkubator, akselerator, co-working space dll), organisasi penelitian, organisasi penyedia layanan (seperti hukum, jasa keuangan dll) dan perusahaan besar. organisasi yang berbeda biasanya berfokus pada bagian-bagian tertentu dari fungsi ekosistem dan startup yang berada pada tahap pengembangan khusus.
6 komponen ekosistem startup |
Membangun ekosistem startup di Kalimantan Selatan sangat penting, jika ingin maju dan berkembang, setiap komponen harus ada, karena jika ada satu atau beberapa komponen yang belum tersedia maka layaknya sebuah ekosistem mahluk hidup akan mengakibatkan ketidak seimbangan dan tidak harmonisnya antara satu dengan yang lainnya, untuk menciptakan ekosistem startup membutuhkan minimal enam komponen.
1. Talenta
Untuk membentuk sebuah ekosistem startup hal pertama yang harus ada adalah orang-orang yang yang memiliki bakat atau talenta sebagai pengusaha dan adanya orang-orang yang punya pengalaman tentang produk, desain, pemasaran, penjualan, programer, dan berbagai keahlian lainnya yang mendukung pertumbuhan startup, para talenta ini biasanya bergabung dalam sebuah komunitas startup.
2. Pendidikan
Peran lembaga pendidikan dan perguruan tinggi sebagai pendukung utama terbentuknya ekosistem juga sangat penting, bagaimana mereka melahirkan, merekrut serta membimbing orang-orang yang memiliki bakat dan keahlian di berbagai bidang yang diperlukan untuk membangun sebuah perusahaan dan startup.
3. Co-working space dan Event
Berbicara tentang sebuah ekosistem, tidak luput dari yang namanya ide, dan ide akan mudah berkembang ketika para pegiat startup berkumpul bersama, para founder dan staf bekerja dalam sebuah tempat yang sama, dengan fasilitas yang mumpuni dan lokasi yang strategis, adanya co-working space juga menjadi salah satu faktor terbentuknya sebuah ekosistem, karena co-working space bukan hanya sebatas tempat kerja, tapi juga tempat untuk menggelar berbagai macam event berbagi pengalaman antara startup satu sama lainnya.
4. Mentor
Sebuah Ekosistem startup yang baik biasanya memiliki siklus yang berkelanjutan, seperti di Sillicon Valey contohnya, Para Senior disana dengan senang hati membimbing para pengusaha baru, begitu para pengusaha baru ini sukses, mereka juga akan melakukan hal yang sama, membimbing generasi berikutnya. Pentingnya peran seorang mentor yang berpengalaman akan meminimalisir kesalahan yang dibuat oleh pengusaha baru, sehingga potensinya lebih besar untuk menjadi sukses.
5. Pendanaan
Kebanyakan startup membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk mendukumg berbagai macam aktivitas dan kerja mereka, sebuah ekosistem akan terbentuk jika para angel investor atau venture capital ada disana, sebagai pemberi modal bagi startup yang berada dalam tahap seed funding ataupun tahap-tahap selanjutnya, peran investor mengawal startup dari segi pendanaan sejak awal sampai mencapai tahap IPO. Walaupun mungkin mencari investor dari negara atau daerah lain, namun yang benar-benar membentuk ekosistem adalah investor lokal.
6. Inkubator dan Akselerator
Sebuah media yang menggabungkan bakat, pendidikan, co-working space, mentoring dan investor adalah inkubator dan akselerator. Lembaga-lembaga ini menyediakan program terpusat untuk mencari, merekrut dan membiayai orang-orang yang berbakat. Dalam progam Inkubator atau Akselerator mereka diberikan modal, pendidikan dan bimbingan yang diperlukan untuk membantu pengusaha startup agar bisa cepat dan tepat meluncurkan produk mereka ke pasaran.
Dari enam komponen tersebut kira-kira apa yang sudah ada di Kalsel? Mungkin anda yang lebih tahu bisa menjawab pertanyaan ini, kalau belum semuanya lengkap rasanya akan jadi jalan panjang dan tugas kita bersama untuk membentuk sebuah ekosistem di kalsel.
Brbagai komponen ekosistem startup |
Berdasarkan versi dari StartupCommon.org sebuah ekosistem lebih kompleks, tidak hanya 6 komponen seperti yang sudah dituliskan di atas, berikut komponen ekosistem startup yang saya kutip StartupCommon.org :
- ide, penemuan dan riset
- startup pada berbagai tahap
- pengusaha
- anggota tim startup
- angel investor
- mentor
- penasihat
- pelaku kewirausahaan lainnya
- orang ketiga dari organisasi lain dengan kegiatan startup
- organisasi dan kegiatan dengan kegiatan startup
- universitas
- organisasi penasehat & mentoring
- inkubator startup
- akselerator startup
- co-working space
- penyedia layanan (konsultasi, akuntansi, hukum, dll)
- event organizer
- Kompetisi startup
- jaringan investor
- perusahaan venture capital
- portal crowdfunding
- penyedia dana lainnya (pinjaman, hibah dll)
- startup blog & media bisnis lainnya
- fasilitator lainnya
Sebenarnya Kalimantan Selatan memiliki potensi yang besar untuk startup, seperti Indonesia pada umumnya yang berada di posisi kedua sebagai negara yang memiliki ekosistem terbaik di Asia Tenggara setelah Singapura, hanya saja perlu penetrasi yang lebih kuat dan dukungan dari berbagai pihak.
Sumber :
0 Response to "Pentingnya Ekosistem Startup Di Kalimantan Selatan"
Post a Comment