Startup di Indonesia berkembang dengan cukup pesat, saat ini saja sudah terhitung lebih dari 1.500 startup lokal Indonesia, Angka ini memang cukup menggembirakan, mengingat pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah Startup.
Banyak Investor/ venture capital/angel investor dari dalam dan luar negeri mulai melirik startup anak bangsa, bahkan sudah ada beberapa yang sudah mendapatkan pendanaan dalam jumlah yang besar.
Dukungan dari pemerintah dan perusahaan swasta juga mulai mengalir, beberapa inkubator dan akslerator sudah banyak dibentuk dan beberapa alumnusnya berhasil mengembangkan bisnis startup mereka, dengan mendapatkan pelatihan dan berbagai sarana berupa ruang bekerja, koneksi Internet, asistensi hukum, dan bantuan administratif lainnya sangat membantu bisnis startup berkembang pesat.
Beberapa daerah di Indonesia “memproklamirkan” diri sebagai tempat lahirnya perusahaan startup, sebut saja seperti Bandung Digital Valley atau Jogja Digital Valley, Start Surabaya, Subali (startup Bali), Jakarta Founder Institute.
Perusahaan dan lembaga pendidikan pun tidak mau ketinggalan, Indosat dengan ideabox nya, Telkom dangan DDB Accelerator nya, KLNplay dari perusahaan multimedia Kapalagi.com, GEPI dibawah naungan Ciputra, Binus University dengan Binus Startup Accelerator, Inkubator Bisnis Primakara yang dibina olehSTMIK Primakara, adapula Indigo Accelaerator dan masih ada beberapa lagi.
Namun sayangnya program-program inkubasi dan akslerasi yang ada di Indonesia kebanyakan terpusat di Pulau Jawa saja, padahal daerah lain seperti Kalimantan misalnya juga memiliki potensi sumber daya manusia yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Banyak prospek dan ide yang bisa dikembangkan, karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga menjadikan potensi kreatifitas orang-orang yang jauh dari Jakarta, Bandung dan Surabaya rasanya menjadi kurang dihargai. Dan terkesan seolah-olah daerah lain dibiarkan tertinggal begitu saja.
Untuk wilayah Kalimantan khususnya, sudah ada beberapa startup yang mulai menampakkan diri, namun kurangnya dukungan dari pemerintah daerah dan perusahaan swasta membuat langkah startup lokal Kalimantan terhambat.
Semoga dengan hadirnya Borneo Startup akan lebih banyak bibit-bibit dan talent pengusaha teknologi di Kalimantan yang akan bergabung dan menerima tantangan untuk bersaing, sehingga Kalimantan juga pantas diperhitungkan dan disejajarkan dengan daerah lain yang sudah lebih dahulu sukses membangun bisnis startup.
Kebanyakan orang mungkin masih berpikir bahwa Software ERP hanya untuk perusahaan besar. Namun, perusahaan seperti startup dapat menggunakan perangkat lunak ERP untuk membantu mengelola bisnis mereka. Tentunya jika dilakukan secara manual, pengelolaan bisnis akan memakan banyak waktu dan lebih rumit. Software ERP adalah perangkat atau sistem yang membantu perusahaan untuk mengintegrasikan proses bisnis mereka dari awal hingga akhir.
ReplyDelete