Startup: Mencari Ide Dengan 11 Prinsip Value Proposition


Jika anda tertarik untuk mencari ide yang akan dikembangkan menjadi sebuah bisnis baru yang bisa menghasilkan jutaan bahkan miliaran rupiah, pasti anda akan sedikit kebingungan untuk menentukan produk atau jasa apa yang memungkinkan menghasilkan uang sebanyak itu, atau anda ingin membuat sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang banyak dan bisa merubah dunia, anda pasti juga sedikit bingung untuk menentukan pilihan, sesuatu seperti apa itu.

Jawabannya sederhana saja, buatlah sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhan orang banyak, entah itu kebutuhan primier, sekunder atau tersier, namun sampai disini terlihat masih terlalu abstrak dan sangat umum, perlu petunjuk yang lebih jelas dan spesifik, dan untungnya kita bisa menemukan jawabannya, di dalam buku yang berjudul "Business Model Generation", Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur memaparkan teorinya tentang membuat sebuah model bisnis yang sangat berguna untuk memetakan berbagai macam unsur penting dalam sebuah bisnis menggunakan Business Canvas Model.

Business Canvas Model adalah tool yang sangat penting bagi para pengusaha, konsultan, investor, perusahaan, organisasi hingga pemerintahan, terdapat 9 kotak yang bisa menggambarkan bagaimana sebuah bisnis bekerja, memahami hubungan antara satu dengan yang lain, seperti costumer segment dengan value proposition, cost margin dengan stream revenue, karena bisa dilihat secara keselurahan, maka BMC memberikan kemudahan untuk mencari tahu bagian  mana saja yang lemah, bagian mana saja yang harus dikembangkan atau dihilangkan, sehingga perusahaan bisa berinovasi dan berkembang dengan baik.
Selain berguna untuk melakukan inovasi dan perbaikan terhadap bisnis yang sudah besar, BMC juga digunakan untuk startup, baik yang masih berupa ide atau pun yang sudah berada di tahap alpha dan beta, karena BMC digunakan oleh para mentor di Silicon Valley dalam program akselerator Google Launchpad untuk mengembangkan produk mereka. Dan di Indonesia pun selain Lean Canvas, BMC masih menjadi pilihan utama para mentor bisnis, pengusaha dan investor.

Kembali pada masalah seperti apa produk/jasa yang ingin anda buat atau anda ciptakan, kalau anda belum punya ide maka salah satu kotak dari sembilan BMC ini bisa menjadi inspirasi bagi anda yang masih bingung berkutat tentang sebuah ide, pada kotak yang berlabel value proposition kita diberikan 11 contoh prinsip mengapa sebuah produk bisa memiliki value.

Dengan 11 prinsip value proposition ini lah anda bisa menemukan "sesuatu" yang akan dibutuhkan oleh orang banyak, anda bisa mengkombinasikan beberapa pinsip ini untuk satu produk dan disesuaikan dengan costumer segment, namun jika tidak ada satu pun yang terdapat dalam produk anda, kemungkinan besar akan gagal, berikut 11 prinsip value proposition :

1. Kebaruan (Newness)
Prinsip kebaruan adalah sesuatu yang tidak pernah ada sebelumnya, ketika produk yang anda tawarkan memiliki ini maka daya tariknya akan besar, karena pada dasarnya manusia haus akan pengalaman dan ingin mencoba sesuatu yang baru untuk memecahkan masalah mereka.

2. Kinerja (Performance )
Meningkatkan kualitas produk atau meningkatkan kinerja dalam pelayanan adalah cara yang umum untuk membuat sebuah nilai tambah. Namun kinerja yang telah ditingkatkan memiliki keterbatasan, misalnya pertumbuhan komputer cepat terus membutuhkan data penyimpanan yang besar dan grafik yang semakin bagus sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan lagi.

3. Kustomisasi (Customization )
Kostumasi di sini artinya adalah sebuah produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan costumer. Produk yang bisa memenuhi kebutuhan individu tetapi bisa diproduksi secara massal, contohnya seperti Traveloka yang memberikan keleluasaan bagi costumer untuk menyesuaikan kebutuhan transportasi dan akomodasinya.

4. Penyelesaian Pekerjaan (Getting the Job Done)
Nilai tambah ini dapat dibuat dengan cara membantu costumer dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan. Karena semakin hari semakin banyaknya jenis pekerjaan dan tidak semua orang punya keahlian untuk menyelesaikannya dengan cepat, maka sebuah produk yang bisa digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan costumer akan memiliki nilai tambah, seperti peyedia jasa design, pembuatan website, aplikasi keuangan dan banyak lagi.

5. Desain (Design )
Ketika produk yang anda tawarkan memiliki design yang menarik dan sesuai dengan costumer segment anda, maka User interface (UI) adalah satu hal yang tidak bisa diabaikan, karena desain adalah sebuah nilai tambah untuk sebuah produk, banyak orang yang lebih memilih produk dengan desain yang bagus daripada produk yang didesain sembarangan.

6. Merek/Status (Brand/ Status)
Pelanggan dapat menemukan nilai tambah dalam merek dari suatu produk ataupun jasa. Nilai tambah berupa Brand ini dianggap dapat meningkatkan status sosial ekonomi pelanggan yang memakai produknya. Contohnya menggunakan mobil Ferrari, orang akan merasa bangga ketika memakai mobil tersebut, namun untuk kasus startup brand tidak bisa dibangun dalam waktu singkat, perlu bertahun-tahun lamanya, tetapi bisa saja membawa rasa nasionalisme, seperti menegaskan bahwa ini adalah produk karya anak bangsa.

7. Harga (Price )
Prinsip harga bagi sebagian costumer sangat penting dan sensitif, ketika anda menawarkan produk yang mirip dengan produk yang telah ada di pasaran dan bisa memberikan harga yang lebih murah atau bahkan gratis dibanding produk lain, maka nilai tambah seperti ini akan sangat menarik perhatian. Contohnya ketika hadir aplikasi BBM, Whatsapp dan aplikasi pesan instan lainnya membuat SMS dan MMS yang berbayar ditinggalkan banyak orang dan beralih kepada alternatif yang lebih murah bahkan gratis.

8. Pengurangan Biaya (Cost Reduction)
Dengan menggunakan prinsip ini, anda bisa mencari sebuah produk yang memberikan nilai kepada costumer berupa pengurangan biaya dari aktivitas yang mereka lakukan . Misalnya, pesan elektronik atau e-mail yang memudahkan orang atau perusahaan untuk mengirim data, berkas dan file penting lain tanpa perlu mengeluarkan anggaran lebih banyak untuk membeli kertas, amplop, perangko dan jasa pos.

9. Pengurangan Risiko (Risk Reduction)
Prinsip yang selanjutnya adalah jika produk yang anda tawarkan dapat memberikan nilai kepada costumer dengan cara mengurangi risiko yang mereka hadapi. contohnya anda meberikan pelayanan yang memiliki garansi produk atau jasa untuk melayani keluhan pelanggan akibat produk atau jasa tersebut rusak atau tidak dapat digunakan, atau contoh lain seperti jaminan kemanan yang ditawarkan oleh sistem rekening bersama, atau anda bisa menggunakan metode seperti Lazada yang bisa bayar ditempat ketika barang anda terima, ini tentu saja mengurangi risiko penipuan.

10. Akses (Accessibility)
Prinsip lain untuk memberikan sebuah nilai tambah adalah membuat produk atau jasa yang dapat dijangkau oleh costumer di mana pelanggan sebelumnya tidak dapat menjangkau produk atau jasa tersebut. contohnnya dulu kita mengenal beberapa aplikasi dan file yang hanya bisa diakses melalui perangkat seperti deskotop, namun sekarang banyak yang menawarkan produk beserta kemudahan untuk dibuka, diakses dan digunakan kapan saja, dimana saja.

11. Kenyamanan/Kemudahan Penggunaan (Convenience/ Usability)
Prinsip terakhir yang harus anda pertimbangkan untuk dimasukan kedalam ide produk anda adalah menciptakan nilai tambah dengan cara membuat produk yang lebih nyaman dan mudah untuk digunakan costumer untuk mengatasi permasalahan mereka dibandingkan dengan cara-cara yang sudah ada, untuk para programer biasanya kenyamanan dan kemudahan ini disebut dengan istilah User Experience (UX) dan bersanding dengan User Interface (UI)  pada prinsip ke 5 di atas.

Jadi, secara garis besar, Value Proposition diatas dibagi menjadi 2 sifat, Nilai tambah dapat bersifat kuantitatif (Misalnya: harga, kecepatan pelayanan) dan kualitatif (Misalnya: desain, pengalaman pelanggan) tinggal anda kombinasikan saja, dan sekali lagi saya tegaskan bahwa 11 prinsip ini hanyalah contoh value proposition yang disampaikan Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur dalam bukunya Business Model Generation, kemungkinan masih ada beberapa lagi yang akan muncul seiring perkembangan jaman. Sekarang, apakah sudah terbayang produk/jasa seperti apa yang akan dikembangkan untuk merintis perusahaan startup anda ???


Buku Business Model Generation

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Startup: Mencari Ide Dengan 11 Prinsip Value Proposition "

Post a Comment