6 Dasar Bagaimana Memulai Perusahaan Startup


Membangun sebuah perusahaan dengan sukses, bisa menghasilkan banyak uang dan menciptakan lapangan pekerjaan baru adalah impian banyak orang, namun ksesuksesan bukanlah hal yang mudah didapat dalam waktu sekejap, melalaui proses yang panjang dan penuh rintangan. Sebelum memulai sebuah bisnis perlu pengalaman, perencanaan dan pengetahuan tentang bagaimana menjalankankanya. Namun, setidak-tidaknya anda perlu tahu beberapa hal yang paling mendasar sebelum memulai membangun startup, tentang langkah apa saja yang perlu anda tahu dan perlu dipersiapkan, Berikut 6 hal yang harus anda tahu terlebih dahulu.

1. Idea
Sebuah ide adalah instrument dasar dalam membangun startup, anda tidak perlu ide yang muluk-muluk atau sangat briliant untuk memulainya, yang anda perlukan hanya sebuah ide sederhana namun realistis, artinya memang aplikatif dan bermanfaat, contoh sederhananya seperti ide untuk membuat belanja kebutuhan rumah tangga menjadi lebih mudah, membeli sesuatu bisa lebih murah, menciptakan rasa aman dalam bertransaksi, dan masih banyak ide lain yang bisa anda cari untuk memecahkan permasalahan disekitar kita.

Contohnya seperti kasus Facebook yang dibuat oleh Mark Zuckerberg dahulu hanya berupa situs sederhana yang berisi profile teman-temannya yang kuliah di Harvard University, karena Mark melihat bahwa masalahnya adalah perlunya sebuah media untuk saling mengenal orang-orang yang ada di kampusnya dan jadi media saling bertukar informasi.

2. People
Selanjutnya adalah sumber daya manusia atau people, maksudnya adalah tentang orang-orang yang terlibat ketika anda memulai startup. Berapa orang founder kah idealnya sebuah startup agar bisa berjalan dengan baik? Dan orang seperti apa saja yang diperlukan untuk tahap awal ini?

Menjadi seorang single fighter bukanlah pilihan yang tepat, banyak kerugian yang akan didapat jika anda menjadi founder seorang diri, jadi yang harus anda lakukan adalah mencari rekan untuk membantu secara moral dan intelektual dalam membangun startup, idealnya pada tahap awal sebuah starup memiliki 3 orang founder.

Jika anda sudah memiliki sebuah ide, maka setidaknya dalam sebuah tim anda punya 3 keahlian dasar, yang pertama adalah programer, marketing dan orang yang sudah punya pengalaman menjalankan bisnis. Masing-masing memiliki fungsi dan tanggung jawab penting untuk suksesnya startup anda.

3. Apa Yang Mereka Inginkan
Ide saja tidak cukup sebagai modal untuk memulai langkah membangun startup, karena anda juga harus tahu apakah ide yang anda tawarkan tersebut memang diinginkan orang lain (market fit), jangan sampai cuma anda yang berfikir bahwa produk atau jasa yang akan anda tawarkan nanti bisa laris, hindari asumsi, lakukan riset dan validasi.

Jangan melihat ide anda hanya sebagai sebuah peluang berdasarkan asumsi pribadi dan sebagian kecil orang saja, lakukan riset dan investasikan modal anda diawal untuk menjalani proses validasi.

Sebagian besar startup gagal karena mereka mengabaikan proses ini, mereka bersikeras membuat sebuah produk tanpa benar-benar tahu apa yang dibutuhkan orang, jika ide anda tidak berhasil melewati tahap validasi, andapun harus dengan lapang dada untuk mencari ide baru atau merubah sebagian besar rencana yang telah dibuat.

Karena jika gagal dalam tahap ini risiko kerugian akan lebih sedikit dibandingkan anda berada pada tahap selanjutanya.

4.  Sumber Permodalan
Sebelum anda benar-benar berani mengeluarkan uang tabungan sendiri untuk membiayai startup anda, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu seberapa besar modal yang diperlukan untuk memulai project ini dari tahap awal sampai bisa menghasilkan uang dan balik modal (break event point), ukur kemampuan finansial pribadi anda, jangan sampai gara-gara kehabisan modal projectnya jadi terbengkalai dan uang yang sudah dikeluarkan pun sia-sia.

Jika anda tidak mampu mendanai secara pribadi maka mau tidak mau harus mencari alternatif permodalan dari sumber lain. Dengan mengetahui sejak awal besaran modal yang diperlukan, maka anda bisa menyiapkan strategi untuk mendapatkan modal, bisa melalui angel investor, pinjaman bank atau venture capital, pentingnya masalah permodalan ini karena banyak startup yang berjatuhan karena kehabisan uang di tengah jalan.

5. Cermat Mengelola Keuangan
Salah satu faktor penting lainnya adalah mempersiapkan sebuah tim yang cermat dalam mengelola keuangan, jika metode pendanaan yang digunakan adalah bootstrap, maka dapat dipastikan dalam menyusun anggaran biaya akan selalu memilih cara-cara yang paling efektif dan efesiyen, namun apa yang terjadi jika startup anda mendapatkan modal yang cukup besar?

Tumbuh dengan cepat dan punya banyak costumer merupakan hal penting bagi startup, namun tidak lantas menjadikannya sebagai alasan untuk boros menghambur-hamburkan uang membiayai keperluan yang tidak seharusnya, misalnya saja seperti iklan yang berlebihan atau sewa kantor yang mewah.

Walaupun punya saldo yang banyak, sebaiknya startup lebih fokus kepada pengembangan produk, penelitian dan perbaikan, founder harus bisa membedakan mana yang benar-benar perlu dan tidak perlu, dana harus digunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan revenue perusahaan, karena valuasi sebuah startup tidak ditentukan oleh seberapa banyak mendapatkan modal dari investor tapi seberapa besar revenue nya.

6. Apa Yang Menjadi Motivasi Anda
Apa tujuan anda mendirikan sebuah perusahaan startup sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup startup itu sendiri, persiapkan motivasi anda sebelum memulai, apakah anda ingin membuatnya sebagai sebuah bisnis atau hanya tuntutan idealisme anda untuk menciptakan sebuah produk yang bisa merubah dunia, ataukah hanya untuk sekedar ikut trend bisnis, atau cuma membuat sebuah perusahaan untuk mencari investor saja, atau anda ingin membuatnya hanya untuk dijual kembali.

Sebagi penutup, ada cerita yang menarik dari facebook tentang point keenam, bagaimana sebuah idealisme bisa menjadi bisnis yang besar, cerita ini ketika baru berumur beberapa tahun, facebook sempat diincar oleh beberapa perusahaan besar untuk dibeli, Mark Zuckerberg menjadi perhatian media ketika ia menolak tawaran dari Yahoo untuk membeli Facebook sebesar 1 milyar dollar. Sebelumnya sudah banyak perusahaan lain seperti friendster yang mencoba merayu Mark untuk menjual facebook namun juga ditolak oleh Mark Zuckerberg.

Melihat perkembangan facebook yang begitu pesat dan dapat menyaingi jejaring sosial lain seperti frienster dan myspace membuat microsoft ingin membeli facebook dengan nilai yang sangat besar namun lagi-lagi ditolak oleh Mark Zuckerberg. Apa yang membuat Mark menolak tawaran tersebut ?

Dalam sebuah wawancara pada tahun 2007, Zuckerberg menjelaskan alasannya:
Ini bukan soal uang. Bagi saya dan rekan saya, hal yang paling penting adalah bahwa kita menciptakan aliran informasi yang terbuka untuk orang-orang. Perusahaan media yang dimiliki oleh konglomerat hanya bukan ide menarik bagi saya. Dia mengungkapkan kembali tujuan-tujuan yang sama kepada majalah Wired pada tahun 2010: "Yang saya pedulikan adalah misi, membuat dunia terbuka."


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "6 Dasar Bagaimana Memulai Perusahaan Startup"

Post a Comment