Mengenal Istilah Pivot Dalam Startup


Sebagai sebuah perusahaan yang sedang merintis, maka perubahan demi perubahan pun sudah lumrah dilakukan, karena memang sejatinya startup bertujuan untuk mencari formulasi yang tepat antara produk yang ditawarkan, sasaran pengguna yang dituju, dan pertumbuhan yang ingin dicapai.

Ada kalanya perubahan-perubahan tersebut berupa penambahan fitur terbaru, menghilangkan fitur yang dianggap sudah tidak sesuai, bahkan sampai merombak sebagian atau secara keseluruhan tujuan awal dibuatnya produk tersebut, kondisi tersebut lazim disebut dengan istilah pivot.

Singkatnya pivot adalah perubahan strategi dari rencana A ke rencana B, ketika rencana A tidak berhasil karena strategi atau model bisnisnya tidak cukup untuk mencapai target pertumbuhan pengguna serta keuntungan, maka mencari alternatif lain yang lebih efektif efesien harus ditempuh melalui rencana B.

Melakukan pivot bukan berarti adalah akhir dari segalanya, walaupun kamu harus merelakan ide awal yang dianggap sangat briliant itu akan dikubur dan diganti dengan solusi lain yang lebih menjual dan tepat untuk permasalahan pengguna. Berikut 3 contoh startup yang jadi sukses setelah mereka melakukan pivot :

Instagram

Sebagai salah satu sosial media terpopuler dengan fitur berbagi foto dan video saat ini, sebelum melakukan pivot instagram adalah sebuah aplikasi yang bernama Burnb, dengan fitur check-in yang mirip dengan Foursquare dan fitur gaming Mafia Wars, Burbn saat itu lebih mirip dengan Path. Namun, disebabkan cara penggunaannya yang tidak terlalu nyaman, maka Burnb tidak populer ketika itu.


Setelah mendapatkan pendanaan sebesar USD 500.000, sang founder Burnb Kevin, memutuskan untuk membuat Burbn menjadi lebih baik, bersama sang co-founder Mike Krieger, dalam waktu 8 minggu, Burbn terlahir kembali sebagai aplikasi fotografi dengan fitur comment dan like dan dinamakan Instagram. Dan keputusan mereka melakukan pivot kala itu sangat tepat, dalam beberapa jam setelah dirilis, jumlah pengguna Instagram sudah bisa melampaui jumlah pengguna Burbn.

Twitter

Siapa yang tidak tahu dengan Twitter??? Pengguna internet dan smartphone di berbagai negara tentu familiar dengan aplikasi microblogging yang satu ini. Namun, sebelum melakukan pivot, Twitter dulunya bernama Odeo, sebuah aplikasi untuk mencari dan berlangganan podcast dari berbagai negara, namun Odeo kalah populer karena harus bersaing iTunes untuk urusan podcast.


Akhirnya para Founders Odeo kala itu Jack Dorsey, Evan Williams, dan Biz Stone memberikan waktu 2 minggu bagi para karyawan Odeo untuk menyumbangkan ide baru, maka dipilihlah ide untuk merubah Odeo menjadi sebuah jejaring sosial dengan fitur berbagi status dan berita dalam 140 kata, dan nama Odeo pun dirubah menjadi menjadi twitter. Meski dikabarkan tidak mendapatkan keuntingan, pada akhir tahun 2016 yang lalu, tercatat ada 319 juta pengguna Twitter di seluruh dunia.

Youtube

Aplikasi berbagi video yang satu ini juga sangat populer dikalangan pengguna onternat dan smartphone, berbagai macam kategori audio visual ada disana, mulai dari tutorial, klip musik, video aneh dan lucu, film dan cuplikannya, sampai yang tidak jelas maksud dan tujuannya pun ada.

Tapi siapa yang menyangka, sebelum melakukan pivot, pada tahun 2005 yang lalu, Youtube diluncurkan ketika pas hari Vallentine sebuah situs kencan online. Para founder Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim tak kekurangan usaha untuk mempopulerkan Youtube, sampai-sampai mereka rela membayar untuk orang yang mau mengunggah video kencan mereka di Youtube, akan tetapi hasilnya jauh dari harapan.


Suatu ketika, saat co-founder Jawed Karim mengunggah video konyol berjudul Me at the Zoo berhasil menarik perhatian users lain untuk berpartisipasi dengan melakukan hal serupa, yaitu ikut membuat video konyol dan mengunggahnya ke Youtube.

Berdasarkan statistik yang diklaim oleh pihak Youtube, pada tahun 2015 yang lalu rata-rata sekitar 400 jam video diunggah dalam setiap satu menit, kalau sekarang mungkin sudah diperkirakan sekitar 500 jam video diunggah dalam satu menit.

Selain 3 contoh perusahaan besar diatas yang pernah melakukan pivot ketika mereka masih startup, sebenarnya ada beberapa contoh lagi yang pernah melakukan pivot ketika masih startup, seperti Flickr, Groupon, Paypal, dan Pinterest.

Jadi jangan takut untuk melakukan pivot, karena pivot bukanlah sebuah kegagalan, tapi lebih tepatnya adalah sebuah proses, kalau kamu belum yakin untuk melakukan pivot karena tidak tahu alasannya, pada tulisan selanjutnya kita akan berbagi apa saja alasannya startup kamu harus melakukan pivot.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Istilah Pivot Dalam Startup"

Post a Comment