Penyebab Twitter Terus Merugi, Apa Yang Salah?


Dalam beberapa tahun terakhir kasus turunnya harga saham Twitter menjadi bahan perbincangan di berbagai penjuru dunia, setelah berhasil IPO pada tahun 2013 yang lalu, perlahan tapi pasti harga saham Twitter berangsur-angsur menurun.

Salah satu aplikasi paling populer di Indonesia ini harus mengakui kerugian besar, pada akhir tahun 2015 yang lalu saja, kerugian Twitter sudah mencapai 2,09 miliar dollar AS atau sekitar Rp 27,5 triliun. Kini, dengan angka pendapatan yang tidak sesuai dengan harapan, saham Twitter merosot tajam ke angka lebih dari 14 persen.
Grafik Harga Saham Twitter September 2014 - Mei 2016
Dalam sebuah kesempatan di jejaring sosial Facebook saya mencoba bertanya kepada salah seorang pengamat sekaligus praktisi IT dan Startup di Kalimantan Selatan, Bapak Andi Riza tentang masalah yang dihadapi Twitter saat ini, berdasarkan analisa Pak Andi, ada 5 lima hal yang menyebabkan anjlok nilai saham Twitter dan membuat mereka mengalami kerugian.

"Menurut saya, anjloknya twitter karena mereka tidak berinovasi dan memahami perubahan trend.
  1. Anak muda sebagai pengguna terbesar jejaring sosial kurang bisa berekspresi dengan pembatasan 140 karakter di Twitter. Awalnya sih asyik seperti sms, tapi lama2 bosan. Facebook aja yang tadinya membatasi karakter dalam status, sekarang sudah tidak lagi, kita bisa menulis status panjang. Bahkan jejaring sosial yg baru ngetrend Steller itu malah bikin statusnya panjang seperti orang menulis cerita di blog.
  2. Twitter lebih banyak digunakan propaganda politik dan isu2 sosial.
  3. Banyak pengguna Endorser di twitter pindah ke instagram yang lebih eyecatching.
  4. Antarmuka Twitter membosankan.
  5. Untuk iklan bisnispun rumit, tidak seperti Facebook yang mudah." Ujarnya.
Meskipun sudah melakukan berbagai cara untuk menambah jumlah user dan meningkatkan pendapatan, salah satunya adalah mencoba merubah user interface dan menambahkan fitur-fitur terbaru, namun Twitter yang memiliki user 74% pengguna internet di Indonesia ini masih belum menemukan keberuntungannya.

Di balik berita kerugian yang mereka alami, pada kuartal pertama tahun 2016 pengguna aktif Twitter mengalami pertambahan menjadi 310 juta orang. Jika dibandingkan dengan laporan pada akhir 2015 yang lalu sekitar 305 juta pengguna aktif, artinya mereka mengalami peningkatan jumlah pengguna sebanyak 2% dari sebelumnya.

Dengan bertambahnya jumlah user pada awal tahun 2016 ini tidak serta merta bisa menutupi biaya operasional mereka yang sangat besar, disinggung tentang biaya apa saja yang dikeluarkan oleh Twitter, dalam tulisan lain Pak Andi juga menyebutkan "Biaya yang besar biasanya untuk Infrastruktur (data center), Pengembangan program, Operasional bisnis dan pemasaran" katanya.

Kasus kerugian Twitter ini pun menjadi lampu kuning bagi pegiat startup, karena banyak pelajaran yang bisa diambil untuk menghindari risiko yang sama di masa yang akan datang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penyebab Twitter Terus Merugi, Apa Yang Salah?"

Post a Comment