Skema Pendanaan Startup: Bagi Saham Atau Hutang?


Mencari investor adalah salah cara untuk mendapatkan permodalan, investasi dalam bisnis startup bisa dilakukan oleh investor personal seperti angel investor, teman dan keluarga, atau investor yang berbentuk firma hukum seperti venture capital, bank, koperasi, dan multifinance. Selain mencari investor, pilihan lain adalah bootstrapping, modal dari uang pribadi, namun jika bootstrapping tidak memungkinkan, maka keputusan mencari investor adalah pilihan yang bisa diambil.

Skema Pendanaan Startup: Bagi Saham Atau Hutang?


Kali ini kita akan membahas tentang dua macam skema utama dalam berinvestasi pada suatu perusahaan, serta mengenali kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Skema investasi sebetulnya memang ada beragam, hanya saja, dapat ditarik dua skema utama karena skema lain umumnya merupakan turunan atau kombinasi dari dua skema utama ini.

1. Investasi Kepemilikan Saham

Dalam bentuk skema investasi kepemilikan saham ini, investor menanamkan dana dengan tanpa mengharapkan pengembalian dana tersebut. akan tetapi, investor berharap untuk menjadi bagian dari pemilik perusahaan. Dengan dana yang diinvestasikannya, investor bisa mendapatkan beberapa persen saham kepemilikan dari perusahaan tersebut. Artinya, investor juga memiliki hak seperti pemilik perusahaan, seperti hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham juga hak untuk mendapat pembagian deviden.

Skema kepemilikan saham ini bisa menjadi pilihan ketika kita dihadapkan dengan beberapa kondisi :

Pertama, ketika bisnis membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menghasilkan pendapatan, karena tidak semua bisnis bisa memperoleh pendapatan ketika baru dibuka namun perlu waktu beberapa tahun, jika anda membutuhkan dana yang besar untuk membiayai segala macam bentuk operasional sebelum mendapatkan keuntungan, maka skema ini yang paling tepat.

Kedua, jika anda tidak memiliki agunan melakukan pinjaman modal kerja, mencari pinjaman kepada pihak bank tentu saja memerlukan syarat adanya agunan, namun jika anda tidak memilikinya atau nilai agunannya tidak mencukupi keperluan modal, skema bagi hasil juga bisa digunakan, anda tinggal mencari investor yang bersedia memberikan uangnya tanpa agunan, namun tentunya ide bisnis anda harus benar-benar menarik menurut investor.

Ketiga, jika tidak memungkinkan melakukan bootstrapping, sebenarnya kebanyakan investor lebih suka startup yang dimulai dengan bootstrap, namun jika modal awal yang terlalu besar, sehingga tidak memungkinkan untuk memulainya dengan dana pribadi, maka mencari investor dengan skema kepemilikan saham "mungkin" adalah pilihan yang harus diambil.

Keempat, ketika bisnis sudah matang dan siap melakukan ekspansi dan meningkatkan jumlah konsumen namun terkendala dana, pada kondisi seperti ini mencari investor dengan skema kepemilikan saham juga merupakan pilihan yang patut dipertimbangkan, karena kemungkinan besar banyak yang tertarik untuk menanamkan modalnya dan mereka berharap bisa lebih cepat untuk IPO.

Namun yang perlu kita ketahui adalah investor dengan skema kepemilikan saham ini mengharapakan imbalan yang besar untuk risiko yang besar. Jika saja semua orang bisa mendapatkan permodalan dari perbankan untuk membiayai idenya, mungkin akan sangat banyak orang yang berbondong-bondong mengajukan pinjaman ke bank, sayangnya bank tidak melakukan hal seperti itu, bank sangat menghindari risiko, bank hanya akan memberikan pinjaman ketika mereka yakin kalau orang tersebut bisa membayarnya.

Disaat seperti ini lah investor diperlukan, mereka bersedia mengambil risiko yang tidak berani diambil oleh perbankan, akan tetapi investor tidak mencari keuntungan berupa bunga seperti bank, mereka menukarkan risiko dengan jumlah pengembalian yang berlipat ganda.

2. Investasi Pinjaman/Utang

Skema investasi yang kedua adalah berupa pinjaman atau utang dengan imbal hasil tetap. Pada skema ini, investor menanamkan dana dan mengharap pengembalian dana sekaligus beserta keuntungannya dalam jumlah yang pasti, atau dengan kata lain berbentuk bunga. 

Pinjaman atau penggalangan dana berbasis utang bisa dibilang lebih mudah dari skema yang pertama. Selain itu, utang merupakan bentuk investasi paling umum yang diterima startup, angel investor dan venture capital merupakan pemasok modal terbesar untuk urusan ini, menurut sebuah sumber, hampir 99% permodalan yang menggunakan skema hutang ini di backup oleh angel investor dan venture capital, namun tidak pernah dipublikasikan melalui majalah ataupun internet.

Sebelum memutuskan untuk mencari investor yang memberikan pinjaman, sebaiknya anda harus mengetahui terlebih dahulu berapa besar bunganya, kapan jangka waktu pengembaliannya, seperti apa agunannya, semakin banyak anda memiliki aset yang bisa diagunkan, kemungkinan semakin banyak pinjaman yang akan anda peroleh.

Skema pinjaman atau utang ini bisa menjadi pilihan ketika kita dihadapkan dengan beberapa kondisi :

Pertama, jika jumlah uang yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, artinya jumlah yang dibutuhkan tidak mengharuskan anda untuk mencari investor dengan skema kepemilikan saham, biasanya dana seperti ini untuk biaya operasional yang relatif kecil atau menutupi kekurangan modal dari investor pemilik saham.

Kedua, ketika perlu modal dalam waktu dekat, contohnya seperti menemukan peluang yang harus segera dieksekusi dan akan kehilangan kesempatan jika tidak diambil, sebaiknya tidak memilih opsi skema yang pertama, karena prosesnya cukup memakan waktu, sedangkan pinjaman biasanya jauh lebih cepat cairnya.

Ketiga, jika tidak menemukan investor dengan skema kepemilikan saham atau anda belum siap untuk menukarkan saham anda dengan uang, pinjaman bisa jadi alternatif mendapatkan uang, karena banyak pengusaha yang enggan untuk melepaskan sahamnya kepada investor dikarenakan adanya kemungkinan akan kehilangan kontrol atas bisnisnya atau lebih parah seperti kehilangan hak kepemilikan.

Namun sebelum memutuskan untuk mencari modal dengan skema pinjaman, ada beberapa hal yang perlu diingat, diantaranya adalah tentang agunan, sebenarnya agunan hanya merupakan formalitas wajib ketika mengajukan pinjaman, namun yang lebih penting bagi pemberi pinjaman adalah kemampuan untuk bayar, mereka akan menyetujui pengajuan pinjaman kita jika mereka bisa yakin seratus persen uang akan kembali.

Memahami kondisi bisnis dan mengukur kemampuan finansial sangat penting untuk menentukan langkah jangka pendek dan jangka panjang, dalam beberapa tahapan pendanaan startup dua skema ini biasa dilakukan untuk menggalang pendanaan dari tahap satu ketahap berikutnya, dari seed round ke round A, dari round A ke round B, dan seterusnya sampai IPO, kombinasi dua skema ini pun sah saja terjadi dalam satu putaran pendanaan. Dan dua skema permodalan ini lah yang paling banyak dicari oleh startup.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Skema Pendanaan Startup: Bagi Saham Atau Hutang?"

Post a Comment